Saturday, May 1, 2010

BERA





kali ini tentang tes BERA
BERA merupakan kepanjangan dari Brainstem evoked response audiometry
intinya merupakan tes untuk mengetahui fungsi indera pendengar
tes ini umumnya dilakukan pada anak2, dan di LN, ini merupakan tes yang lazim dilakukan pada bayi baru lahir
awalnya... eng ing eng, halah
sampai menjelang 1,5 tahun ade belum bisa berbicara
berbicara, yang berupa kata, maupun yang menyerupai kata
jadi yang dilakukan ade hanyalah menunjuk benda yang diinginkan, selebihnya cuma bilang: jaaa
apapun awalan kata yang kita umpankan, ade akan melanjutkan dengan: jaaaa ...=D
dari hasil konsul ke DSA neurolog (kali ini dg dr. dwi putro widodo), ade dianjurkan untuk tes BERA
hasil googling dan tanya sana-sini, aku menyimpulkan tes BERA perlu dilakukan
alasnnya yang pertama karena untuk seusianya ade terbilang terlambat dalam hal bicar (mungkin dalam hal ini pembandingnya adalah kaka)
yang kedua tes nya tidak menyakiti maupun membuat anak trauma
yang ketiga realtif aman, nyaris tanpa efek samping
yang keempat untuk intervensi dini (in case ada yang perlu ditindaklanjuti)
akhirnya, kita memutuskan untuk ikut tes BERA
kita putuskan untuk dilakukan di RS Pondok Indah
sebelumnya harus ada surat pengantar dari dr dan tentu saja buat appointment
saat membuat appointment itulah, aku sambil nanya2 sang suster
menurut penjelsan beliau begini:
"nanti anak ibu akan diberi obat tidur, lalu akan ada alat yang dipasang ke kepala, anak akan tertidur selama kurang lebih satu jam, setelah itu ibu bisa konsul dengan dokter,karena hasilnya bisa langsung diketahui saat itu"
awalanya, eyang yang keberatan dengan tes ini
aku sih berpikiran, sepertinya eyang agak khawatir dengan hasil, in case ada apa2
selain, menurut pengamatan kita sbg orang awam, tidak ada masalah dengan pendengaran ade
kalau dipanggil nengok, aku bahkan beberapa kali manggil sambil berbisik dari arah belakang, menggesk2 jari di belakang telinga, dan hasilnya ade aware akan hal itu
selain itu sejak umur 1 th, ade sudah bisa menunjukkan anggota badan dari rambut sampai kaki
kalau dites (halah bahasanyah =D) dengan buku yabng berisi gambar, ade menunjukkan benda, binatang atau apalah dengan benar, dan ini bukan karen akebetulan semata, karena tidak hanya dilakukan sekali - dua kali.
namun, dengan alasan ini adalah screening pertama yang dilakukan terhadap kasus (yang diduga) speech delay, maka kit amenjalaninya
waktu itu ade datang pagi
kita datang full team: ayah, bunda, kaka dan ade
awalnya kita disuruh menebus obat tidur
aku sempat berkeras, kalo aku bisa memberinya obat tidur alami: ASI =D
aku masih khawatir dengan efek samping obat tidur
namun sang suster (bahkan dokter yang tidak mau memeriksa kalau anak tidak dikasi obat tidur) bilang: mungkin anknya bisa tertidur dg disusui, tapi dia bisa saja terjaga saat dilakukan tes, dan efeknya: TES HARUS DIULANG, hehe...
akhirnya obat ditebus oleh ayah, ternyata harganya murah, ga sampai 5 ribu kalo ga salah
bahkan aku sempat berseloroh sama ayah: " ayah beli aja buat cadangan di rumah kalo ayah susah tidur =D"
gkgkgkgk...
demi melihat harga yang murah, aku lebih lega, setidaknya bukan obat paten yang efeknya kuat
tambahan, kata sang suster, pada bayi sekalipun, mereka tetap diberi obat tidur, demi menjaga sang bayi agar tidak terjaga di tengah2 tes
suster memberi tahu, kalau obatnya amat sangat pahit
setelah ade (dipaksa) minum obat, ade nangis kejer
tak lama dia tertidur di pangkuan (halah)
lalu kami dipersilakan masuk oleh sang dokter
ade dibaringkan, dokter memasangkan beberapa alat ke kepala ade
sementara kaka, kerjanya hilir mudik sambil nanya ini itu
lalu, setelah bebrapa saat, terlihat grafik di layar komputer
selama pemeriksaan itu, aku dan ayah silih berganti bertanya
bahkan (sepertinya) sang dokter agak risih, karena konsentrasinya terganggu
di akhir pemeriksaan dokter mengatakan: semuanya normal bu, bahkan untuk mendengar suara yang berbisik sekalipun, dia mendengarnya
ALHAMDULILLAH
dokter hanya mengatakan, ade perlu waktu, dan kita diminta untuk terus melakukan stimulasi
kami keluar ruangan, tidak ada resep apapun yang harus ditebus
yang kami heran, suster mengatakan kalau efek obat berlangsung hanya sekitar kurang dari satu jam
sementara pada ade obat ini bekerja kira2 3 jam, itupun karena dibangunin =D
di jalan, aku nelp eyang
betapa eyang bersyukur demi mendengar hasil pemeriksaan itu
bahkan, (baru saat itu aku ketahui) eyang bilang kalau beliau sampai nangis2 berdoa supaya tidak ada apa2 dengan indera pendengar ade
ALHAMDULILLAH
cerita selanjutnya, alhamdulillah, saat ini (20) bulan, kemampuan bicara ade bertambah cukup signifikan
ini bisa dilihat di posting yang akan datang, hehe

No comments: