Monday, April 19, 2010

ART part 2

ceritanya hari ini lagi sakit mata dari kemarin, jadi ga masuk kantor, kaka juga
hehe, prambule yang jaka sembung dg posting kali ini


ART oh art
asisten rumah tanggaku...


pertama, aku bersyukur, si mba tati sekarang menginjak tahun ke-6 bersama kami
dia hadir saat kaka masih dalam kandungan

jadi usianya di rumah kami hanya terpaut 6 bulan dengan usia pernikahan kami
alhamdulillah, sampai saat ini si mba belum menunjukkan tanda2 akan resign (kecuali niat dia untuk menikah kembali)
kami bingung harus mendoakan apa, mendoakan dia cepat menikah atau bagaimana
kalo kata ayah: "doakan yang terbaik ajah", hehe


kembali ke ART

support, assistant apa ya namanya

mungkin lebih tepat ini AART alias asistennya art, asistennya si mba tati


art pertama namanya mba yuli
begitu bekerja di rumah kami, dia baru saja bberapa bulan lulus tsanawiyah, jadi umurnya kira2 16 tahun mungkin
perwakannya tinggi besar, kala itu cocok buat gendong ade, yg belum lancar jalan =D
dia sebenarnya tipe penurut, ga banyak bicara, tp lumayan akrab sama anak2, jadi, anak2 pun nurut
cuma untuk kerjaan, mungkin tipenya tidak segesit si mba tati
jadi untuk pekerjaan yang sama, dia harus mendapat arahan (halah gaya B-)) beberapa kali dari mba tati sementara hasilnya masih begitu2 saja

tapi keadaan di rumah tetap aman terkendali
semuanya dapat tertangani
bahkan, ketika habis lebaran, mba yuli tetap kembali bersama kami
hingga akhirnya, dia bilang dia mau pulang

setelah kami runut2 ceritanya dari mba tati, si mba yuli ini anak sulung dari 2 bersaudara, fresh graduate dan belum pernah bekerja
mungkin dia agak kaget dengan tipe mba tati yang (rada) perfeksionis
padahal kami sama sekali jarang memberikan instruksi ini itu
semua sudah dapat diterjemahkan oleh mba tati tanpa harus kami bilang

yasudah, akhirnya mba yuli pulang



AART yang kedua
namanya mba deka
dia dicarikan oleh ibu si mba tati
sebelum dia datang ke rumah kami, info yang kami dapatkan adalah status dia janda dan punya anak kecil
beberapa kali aku tegaskan pada mba tati, kalau aku tidak mau mendzalimi anaknya
aku merasakan bagaimana seorang ibu harus berpisah dengan anak tunggalnya yang masih kecil
beberapa kali aku tegaskan dan sebanyak itu pula mba tati (berdasarkan info dari ibunya) meyakinkan kalau ia sudah tau dengan konsekuaensinya
satu hal yang dia sampaikan: deka sebelmnya mau jadi TKW ke arab, tapi urung karena usianya belum cukup
padahal usianya sudah sekitar 25 th, ya sudahlah mudah2an betah

akhirnya dia datang dengan dijemput mba tati
orangnya bersih, termasuk cantik bahkan
ramah dan juga yang paling penting rajin bekerja dan rajin mengaji
terhadap anak2 pun ramah dan talk active

dengan mba tati? wah jangan ditanya mereka berdua cocokkkkk sekali
jauh dengan hubungan mba tati - mba yuli
meungkin karena banyak kesamaan jalan hidup dan kesamaan sifat serta interest
pokoknya mereka laiknya sahabat yang sudah lama kenal
faktanya baru di rumah kamilah mereka bertemu

satu bulan berlalu, kami dibuat cukup tenang dengan pertolongan Alloh ini
tapi menjelang satu bulan mba deka tinggal di rumah kami, masalah datang
masalah itu datang dari anaknya mba deka di kampung, suatu hal yang sudah aku khawatirkan, bahkan ketika dia belum datang
masalahnya, anaknya mba deka di kampung tidak ada yang mengasuh padahal menurut cerita mba deka sendiri, anaknya itu nakal
selama ini anaknya diasuh oleh kakak si mba deka, tapi setelah kakaknya itu melahirkan, praktis yang mengurus adalah neneknya mba deka

akhirnya dengan rasa yang sangat berat (versi ) mba deka, dia pulang
dia sangat betah di rumah kami dan dia pun sebenarnya keberatan pulang
akhrnya dia pulang

sementara kami mencari pengganti, kala itu aku ada rapat di bandung
seperti biasa, bedol rumah
kaka, ade dan mba tati dibawa serta
tugas ayah adalah mengantar dan menjemput kami, hehehe... makasih ya ayah
jadi ketidakhadiran mba deka tidak terlalu berasa

menjelang kami kembali ke bandung, si mba deka berbah pikiran
anaknya sudah mau ditinggal
katanya pake ikhtiar didoain kyai, biar ga ingat terus
akhirnya setelah kami kembali ke jakarta, mba deka pun kembali
alhamdulillah untuk kedua kalinya keluarga kami dibuat tenang dengan pertolongan ALloh inil

kalau kami tenang, lain halnya dengan si mba tati
dia dibuat senangngngng ruarrr biasa
bagaikan bertemu dengan sahabat lama, si mba senang bukan kepalang

sampai akhirnya 2 bulan berlalu dari kembalinya mba deka
masalah kembali muncul
kali ini masalah dari nenek yang mengasuh anak mba deka
neneknya suka marah2 dan berbuat kasar pada anaknya
hingga mba deka pun dibuat menangis nyaris tiap malam, demi mengingat sang anak (ini cerita versi mba tati)
sementara si mba deka sendiri sangat2 betah di rumah kami
bahkan, bajunya sengaja ditinggalkan, katanya untuk antisipasi siapa tau dia kembali

akhirnya kami untuk kedua kalinya merelakan kepergiannya
mungkin yang paling kehilangan dalam hal ini adalah mba tati...

AART yang ketiga
namanya mba epi
aku ga tau nama sebenarnya avi atau epi
tapi demi memperhatikan cara dia memanggil namanya dengan sebutan EPI, aku jadi tidak enak sendiri memanggilnya EVI
hehe, jadi bukanlah PITNAH kalau orang sunda tidak bisa bilang F atau V

orangnya tinggi dengan besar proporsional
sehingga tidak heran kalau majikan tempat ibunya bekerja menawarinya untuk disekolahkan ke sekolah perawat, namun dia menolak
2 hari berlalu, aku tanya apakah dia betah, dia menjawab iya
masalah datang ketika hari ketiga dia sakit sampai hari keempat
aku merasa kalau dia sakitnya karena homesick
hari keempat dia minta pulang
akhirnya hari kelima, pada hari itu aku cuti karena kaka mau syukuran milad di sekolahnya
dia pulang diantar mba tati
belakangan dari infonya mba tati, diketahui kalo si mba ePi ini dilarang bekerja oleh pacarnya, halah...

AART yang keempat
namanya mba aay
sebenernya aku kurang begitu sreg
dia lulusan SD, sementara 3 AART sebelumnya SMP/ sederajat (halah)
dan penampilannya seperti anak alay, hehe
rambut merah, di rumahpun kadang dia pake celana panjang jeans, hihi
tapi kalau pakaian masih sopan
dan dia penurut
ya sudah kami jalani saja dulu
toh kalau pun cari pengganti, belum tentu lebih baik


ya alloh lindungi keluarga kami dari segala keburukan dan kejahatan
kami titipkan anak2 kami kepadaMu
jadikan asisten2 kami orang yang amanah
amiin...





No comments: